Kamis, 25 April 2013

LAGI, 1 DESA LUNAS PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM SATU HARI

SUKOHARJO - Menyusul jejak sukses masyarakat Desa Suroyudan yang telah melunasi tanggungan Pajak Bumi dan Bangunan hanya dalam tempo 1 hari, kali ini desa Tlogo juga sukses melaksanakan program pelunasan PBB dalam 1 hari.

Dalam acara yang dihelat di balai desa Tlogo pada hari Kamis (25/4) itu berhasil menghimpun pajak sebesar Rp.96.088.211,- dari 4.725 wajib pajak atau seratus persen dari keseluruhan jumlah  PBB pada tahun 2013 ini. 

Hal ini cukup membanggakan mengingat pokok PBB desa Tlogo merupakan yang terbesar di Kecamatan Sukoharjo. " Ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan mengingat pokok PBB desa Tlogo merupakan yang terbesar di Kecamatan Sukoharjo dan baru tahun ini dapat lunas awal hanya dalam waktu 1 hari,"ungkap kepala desa Tlogo Bambang Agus Wahyono. Dari jumlah pokok tersebut, sebanyak 293 wajib pajak dengan nilai pajak sebesar Rp. 8.784.957 tersebar di desa sekitar seperti Kalibening, dan Pucungwetan bahkan ada yang berdomisili di wilayah Kecamatan Watumalang.

Pada hari itu sebanyak 4.725 wajib pajak terlihat mengantri di balai desa untuk dapat membayarkan pajak bumi dan bangunan yang menjadi tanggungannya. Pada awalnya masing-masing wajib pajak membayarkan melalui perangkat desa yang bertugas sebagai kolektor dan setelah selesai langsung disetorkan kepada petugas dari Bank Jateng yang sengaja diundang untuk menerima setoran PBB.

"Kami sengaja mengundang Bank Jateng untuk dapat langsung menyaksikan proses pelunasan PBB di desa Tlogo, disamping itu juga untuk meminimalkan penyimpangan terkait dengan penarikan PBB di desa kami,"Imbuh Bambang.

Kasi Pemerintahan Kecamatan Sukoharjo, Hermawan Animoro , ketika ditemui di tempat acara mengaku sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh desa Tlogo ini, "Kami dari pihak kecamatan sangat apresiatif dengan kegiatan ini mengingat pada tahun-tahun sebelumnya desa Tlogo hampir bisa dipastikan melunasi PBBnya pada akhir tahun, jadi baru pada tahun ini dapat lunas awal hanya dalam waktu 1 hari saja."ujar Hermawan.

Menurut data yang ada di Kecamatan Sukoharjo, pada tahun ini terdapat tiga desa yang telah melunasi tanggungan PBB yaitu Gunungtugel,Suroyudan dan Tlogo.

"Kami mengharapkan langkah semacam ini dapat menjadi pemacu bagi desa lain di Kecamatan Sukoharjo untuk melunasi pajaknya  lebih awal,"Imbuh Hermawan.

Untuk menambah semarak acara, juga ditampilkan kesenian Dayakan dari Dusun Tugon desa Tlogo.






Selasa, 23 April 2013

HARI KEDUA UN DI DENA UPAKARA LANCAR

WONOSOBO - Memasuki hari kedua, ujian nasional tingkat SMP di SLB Dena Upakara berjalan dengan lancar. Sebanyak 6 orang siswa perempuan terlihat sangat serius mengerjakan soal Bahasa Inggris  yang diujikan hari ini (23/4).

"Pada tahun ini hanya terdapat 6 orang siswa yang mengikuti Ujian Nasional, menurun dari tahun lalu yang berjumlah 11 orang,"Ungkap Ketua Panitia Katarina Maria (48)."Hal ini  disebabkan karena jumlah siswa yang memenuhi kriteria untuk dapat masuk ke jenjang SMP menurun,"imbuh Katarina.

Untuk mengikuti ujian nasional kali ini, pihak sekolah mengaku tidak membekali para siswanya dengan persiapan khusus, hanya penambahan jam belajar seperti yang dilakukan di sekolah-sekolah pada umumnya. 

" Jam belajar tambahan kami lakukan pada saat jam belajar harian, namun kalau biasanya dilakukan secara mandiri, khusus untuk persiapan ujian nasional kami laksanakan di bawah bimbingan guru."terang Katarina.

Jenis soal-soal yang diujikan disini tidak jauh berbeda dengan sekolah umum namun memang disesuaikan dengan standar Sekolah Luar Biasa. Para siswapun mengaku tidak menemui kesulitan yang berarti dalam mengerjakan soal."Soalnya cukup mudah, dan bisa dikerjakan semua,"tutur Danik (18) tahun dengan Bahasa Indonesia yang cukup fasih.

Prestasi yang diraih oleh sekolah ini boleh dibilang  membanggakan, karena setiap tahunnya siswa SLB Dena Upakara berhasil lulus 100 persen dan banyak diantaranya yang melanjutkan ke sekolah umum. Bahkan pada tahun ini seluruh siswa kelas 3 yang pada hari ini mengikuti ujian nasional telah berhasil lulus ujian masuk salah satu sekolah ternama di Kabupaten Magelang.

"Mereka tinggal mengusahakan hasil ujian nasional, dan apabila nilainya memenuhi syarat dapat langsung diterima,"pungkas Katarina.










Sabtu, 13 April 2013

DESA SUROYUDAN, LUNAS PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM 1 HARI

SUKOHARJO- Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan yang resmi dilimpahkan kepada pemerintah kabupaten mulai tahun ini ternyata mendapat sambutan yang antusias dari sebagian masyarakat. Salah satunya oleh masyarakat desa Suroyudan, Kecamatan Sukoharjo. 

Pada hari Sabtu(13/4) di desa Suroyudan, Kecamatan Sukoharjo. Sebanyak 2.356 wajib pajak berbondong-bondong menuju tempat yang telah ditentukan untuk membayar tanggungan Pajak bumi dan Bangunan (PBB) dan proses pembayarannya selesai dalam waktu 1 hari saja.

Hal ini merupakan suatu pemandangan yang c

ukup unik mengingat cara penarikan PBB biasanya dilakukan oleh perangkat desa secara door to door yang memakan waktu cukup lama. Bahkan di beberapa desa  baru dapat diselesaikan pada tahun berikutnya.

 "Kesadaran membayar pajak masyarakat desa kami memang cukup tinggi dan metode ini telah kami rintis sejak 5 tahun lalu berdasarkan permintaan langsung dari warga masyarakat,"tutur kades Suroyudan Ahmad Suratno.

Proses pembayaran PBB di desa ini dimulai dari penyetoran masyarakat di masing-masing dusun lalu disetorkan ke desa pada hari itu juga."Salah satu maksud diterapkannya pola ini ialah untuk meminimalisir penyimpangan pada proses pembayaran PBB,"Imbuh Suratno.

Metode yang dipakai oleh masyarakat Suroyudan terbukti cukup efektif, terbukti dari pokok PBB sebesar Rp. 44.928.778,- dapat lunas seluruhnya. Bahkan wajib pajak yang berdomisili diluar wilayah Suroyudan ikut membayar pada hari itu. "Ini memang sudah menjadi kebiasaan desa ini sejak 5 tahun lalu dan saya selalu datang kesini untuk membayar tanggungan PBB," kata Munawir (40), salah seorang wajib pajak yang berdomisili di Banjarnegara.

Tercatat sebanyak 226 wajib pajak yang tersebar di luar wilayah Suroyudan seperti di Plodongan, Garunglor, Gumiwang bahkan sampai Kabupaten Banjarnegara.

Camat Sukoharjo, Mulyono mengaku menyambut baik tradisi yang dirintis oleh masyarakat Suroyudan ini,"Tradisi ini merupakan hal yang sangat positif dan kedepan akan terus kami dukung supaya hal ini dapat diikuti oleh desa-desa lain di kecamatan Sukoharjo."

Tanggapan positif  tak hanya muncul dari kalangan pemerintah namun juga dari Bank Jateng Cabang Wonosobo yang pada hari itu rela jemput bola untuk menerima setoran Pajak Bumi dan Bangunan langsung dari warga masyarakat.

"Kami sengaja untuk membuka loket pelayanan disini karena kami sangat apresiatif dengan antusiasme masyarakat disini untuk membayar PBB,"tutur Lely, salah satu petugas dari Bank Jateng.

Kesadaran masyarakat Suroyudan untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan patut diacungi jempol karena    hal itu sangat jarang dijumpai pada masyarakat desa dewasa ini.





Selasa, 09 April 2013

GUNUNG KARANG, REFRESH DI UJUNG BARAT WONOSOBO..

Melewati jalan aspal sepanjang 1 km
TAK banyak yang tahu mengenai Gunung Karang, Sukoharjo. Selain karena letaknya yang berada di ujung barat Kabupaten Wonosobo, tepatnya di Desa Jebengplampitan Kecamatan Sukoharjo, daerah ini juga bukan rute perlintasan utama sehingga jarang dilewati kecuali oleh penduduk sekitarnya. 

Sekilas gunung ini hanyalah susunan bongkahan batu yang terusun secara alami dan tertutup sedikit pepohonan. Namun apabila  dicermati, " gunung"  yang terletak di ketinggian 500 Dpl ini menyimpan pesona yang mungkin tak bisa ditemui ditempat lain. Tersusun dari batuan vulkanik yang diukir oleh hempasan angin dan hujan selama bertahun-tahun membuat batuan ini mempunyai pola-pola yang menakjubkan.

Udara yang segar, suara gemericik air sungai serta kicauan burung yang sesekali terdengar menambah nikmat suasana di daerah ini.

Disebut gunung karang, konon karena tempat ini dahulunya merupakan tempat menyepi para pujangga  untuk menemukan inspirasi dalam menulis syair-syairnya.

MENUJU GUNUNG KARANG
Menembus perkebunan salak

Perjalanan menuju gunung karang merupakan salah satu atraksi yang tak kalah menariknya terutama bagi yang mempunyai hobi trekking. Jalur sepanjang 3 km dengan medan yang cukup bervariasi ini sangat cocok untuk para penggemar trekking. Dimulai dari jalan aspal sepanjang 1 km dengan tanjakan yang cukup membuat ngos-ngosan, lalu dilanjutkan perjalanan di jalan setapak menembus perkebunan salak yang banyak dijumpai di daerah itu. Rasa panas disengat matahari tiba-tiba sirna ketika mulai melangkahkan kaki ditengah perkebunan salak. Lumpur dan sungai kecil dengan airnya yang jernih tak lupa menyapa ketika melewati jalur ini.

Namun rasa nyaman yang ditemui ketika memasuki kebun salak seakan harus berkurang saat melewati tanjakan setapak yang cukup licin. Perlu sedikit berhati-hati karena dikanan kiri masih terdapat banyak pohon salak lengkap dengan duri-durinya.
Menuju puncak

Setelah menempuh sekitar 1 jam perjalanan sampailah kita di kaki gunung karang. namun kurang lengkap rasanya apabila tak mendaki sampai ke puncak.

Dengan melewati celah-celah bebatuan sempit dan menanjak, serta harus melewati 2 "puncak" sampailah kita di puncak gunung karang. Perlu keberanian ekstra untuk dapat mencapai puncak karena bebatuan di  sini sangat curam. Juga terpaan angin yang cukup kencang kadang membuat kehilangan keseimbangan.

Sesampainya di puncak, semua rasa panas, capek, dan kaki yang pegal seakan-akan terbayarkan, karena suguhan pemandangan yang menakjubkan. Mahakarya alam terukir jelas di tiap-tiap batu yang terdapat disini. Disamping itu pemandangan landscape yang ijo royo-royo seakan ikut mengobati rasa lelah saat berjalan.

Pemandangan dari puncak
Waktu terasa berjalan sangat cepat disini, namun dengan suguhan yang menakjubkan membuat pengunjung rata-rata enggan untuk beranjak pulang. 


Medan yang tidak terlalu ekstrem, udara yang segar dan pemandangan yang indah membuat daerah ini sangat cocok untuk trekking  bagi semua orang bahkan bagi orang yang sekedar ingin jalan-jalan melepas stres..3 Km rough terrain, 500 MASL..Adventure For All !


HUJAN DERAS, BAHU JALAN LONGSOR 15 METER

SUKOHARJO - Hujan deras yang turun beberapa hari ini mengakibatkan bahu jalan di jalan raya Sukoharjo - Sempol longsor sepanjang 15 meter dengan lebar sekitar 2 meter. Lokasi longsoran yang terletak di Desa Karanganyar ini cukup mengkhawatirkan karena tepat berada di bibir tebing curam dengan ketinggian 25 meter. Tanah longsor yang terjadi pada hari Senin (8/4) juga mengakibatkan sebagian pondasi guardreel yang terpasang di sisi jalan menjadi menggantung.

Tak ada korban jiwa dalam musibah ini karena lokasi terletak ditengah-tengah kebun milik warga.

Camat Sukoharjo, Mulyono ketika ditemui ketika meninjau lokasi mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi longsoran tersebut,"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera mengatasi longsoran karena sangat membahayakan pengguna jalan,"tutur Mulyono.

"Saat ini kami juga sudah mengambil langkah pengamanan dengan memasang rambu peringatan agar pengguna jalan lebih hati-hati ketika melalui jalur ini,"imbuhnya.

Longsor yang terjadi di Karanganyar disinyalir terjadi karena terdapat gorong-gorong dibawah jalan yang tergerus air sehingga laju air menjadi tidak terkendali dan menghanyutkan tanah dibawahnya.

Tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah ini juga dituding menjadi salah satu penyebab terjadinya longsoran di daerah ini.

"Kami akan berharap agar langkah perbaikan dapat dilaksanakan secepatnya mengingat tingginya curah hujan akhir-akhir ini sehingga dikhawatirkan dapat memicu terjadinya longsor susulan yang berakibat lebih parah." pungkas Mulyono.