Minggu, 27 Januari 2013

KETUA TIM PENGGERAK PKK DESA SE- KECAMATAN SUKOHARJO RESMI DILANTIK

SUKOHARJO - Menyusul pelantikan Kepala Desa terpilih di Kabupaten Wonosobo pada 15 Januari lalu, pada hari Sabtu ( 26/1) dilantik pula Ketua TP PKK yang baru di Kecamatan Sukoharjo oleh ketua TP PKK Kecamatan Sukoharjo, Retno Dudi Wardoyo.

Acara yang mengambil tempat di aula Kecamatan Sukoharjo ini dihadiri langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo, Aina Kholiq Arif beserta rombongan. Disamping Ketua TP PKK Kabupaten, hadir pula Muspika Kecamatan Sukoharjo, dinas/instansi, serta kepala desa se-Kecamatan Sukoharjo.

Dalam acara tersebut dilantik 11 orang istri kepala desa yang baru dilantik, yang otomatis menjabat sebagai Ketua TP PKK 

Dalam sambutannya, Ketua  TP PKK Kabupaten Wonosobo, Aina Kholiq Arif menyampaikan bahwa jabatan Ketua TP PKK ini merupakan suatu berkah dan rahmat dari Allah SWT, "Jabatan Ketua TP PKK Desa ini bukan sesuatu yang kebetulan namun merupakan suatu berkah dan rahmat dari Allah SWT."

Disampaikan pula bahwa tugas PKK di desa cukup berat pada masa yang akan datang,"Kita harus bisa menyiapkan generasi muda kita untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang terutama  akhlak,salah satunya melalui program senja keluarga, "tutur Aina.

"Selain itu kader PKK juga harus bisa menjadi salah satu motor perubahan di desa menuju masyarakat desa yang maju dan sejahtera,"imbuh Aina.

PKK mempunyai ruang lingkup kegiatan yang sangat luas meliputi bidang kesehatan, pendidikan, hukum, ekonomi serta keagamaan yang terbagi dalam kelompok kerja (pokja) yang dimiliki oleh PKK.

"Tugas kader PKK ialah melakukan observasi terhadap kebutuhan dan permasalahan yang ada di wilayahnya masing-masing kemudian berkoordinasi aktif dengan  pemerintah desa guna  mengambil tindakan sesuai dengan permasalahan yang berkembang di desanya, namun tetap berpedoman pada 10 program pokok PKK."imbuhnya pula.

Kecamatan Sukoharjo mempunyai catatan yang cukup membanggakan di bidang PKK, salah satunya Desa Plodongan yang berhasil menyabet juara nasional pada lomba PKK. Selain itu juga ada desa Gumiwang yang beberapa waktu lalu berhasil menyabet juara Provinsi dan sedang bersiap untuk berlaga di tingkat nasional.



Kamis, 17 Januari 2013

LONGSOR DI GARUNG LOR, 1 TEWAS 23 LUKA-LUKA

SUKOHARJO - Sebanyak 1 orang tewas dan 23 orang luka-luka dalam bencana tanah longsor yang terjadi di Garung Lor, Kecamatan  Sukoharjo. Kejadian tersebut bukanlah kejadian sebenarnya namun  hanyalah skenario dalam simulasi penanganan bencana tanah longsor yang digelar di Dusun Cangak, Desa Garung Lor Kecamatan Sukoharjo pada hari Kamis (17/1).

Dalam kegiatan yang dipantau langsung oleh Dandim 0707 Wonosobo Letkol Inf. Agus Muchlis Latif,S.IP ini melibatkan 300 personel dari berbagi unsur yaitu TNI/POLRI, Linmas, Tim SAR Kabupaten, Tim SAR Perhutani, Tim Kecamatan Sukoharjo, Perangkat Desa serta masyarakat desa setempat.

Pada acara tersebut disimulasikan langkah-langkah dalam menangani bencana tanah longsor mulai dari teknik peringatan dini, mobilisasi penduduk, evakuasi korban, hingga penanganan pengungsi.

Camat Sukoharjo Dudi Wardoyo ketika ditemui di tengah-tengah acara mengatakan bahwa simulasi ini merupakan langkah awal untuk menyiapkan masyarakat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana,"Kegiatan simulasi ini bertujuan menyiapkan masyarakat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana longsor terutama di daerah Garung Lor ini."

Digelarnya kegiatan simulasi bencana di Desa Garunglor ini bukannya tanpa alasan karena wilayah ini sudah masuk zona merah bencana tanah longsor,"Kegiatan ini memang sengaja kami gelar di Dusun Cangak ini karena memang kawasan ini sudah masuk siaga merah bencana dikarenakan sudah adanya pergerakan tanah sedalam 5 meter di bukit yang terletak diatas dusun ini." imbuh Dudi.

DI sela-sela acara yang dihadiri oleh Ka Kesbang Pol Linmas, Muspika, dan SKPD terkait ini juga diserahkan bantuan dari PDAM Wonosobo berupa 80 dus mie instan dan 50 set matras tidur  bagi para pengungsi.

Dusun Cangak desa Garunglor  memang tengah dalam kondisi siaga bencana. Hal ini dikarenakan telah terjadi retakan tanah selebar 5 meter di bukit yang terletak persis di sebelah timur dusun ini. "Retakan tanah telah terjadi sejak 1 bulan lalu dan sampai sekarang warga masih takut berada dirumah di malam hari, apalagi dalam kondisi hujan," tutur Kades Garung Lor, Parmin.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 87 KK telah mengungsi di balai dusun sejak 1 bulan lalu menyusul terjadinya retakan tanah di bukit yang terletak di sebelah dusun.