Rabu, 05 Desember 2012

WASPADA CUACA EKSTRIM

Foto : Ilustrasi
HUJAN deras yang hampir setiap hari mengguyur Kabupaten Wonosobo beberapa minggu terakhir ini membuat warga di  wilayah Kecamatan Sukoharjo sedikit was-was. Betapa tidak, wilayah Sukoharjo ini kerap menjadi langganan bencana alam. Terutama bencana tanah longsor yang datang seiring dengan musim hujan seperti ini.Dalam 2 minggu terakhir saja tercatat sebanyak 2 kejadian bencana tanah longsor yang terjadi di wilayah ini yaitu di Desa Kalibening dan Jebengplampitan.

"Di kalibening terjadi longsoran yang menimpa sebuah rumah dan di Jebengplampitan senderan saluran irigasi longsor sehingga sebanyak 25 hektar lahan terancam tidak terairi,"ungkap Camat Sukoharjo Dudi Wardoyo

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Kecamatan Sukoharjo memang akrab dengan bencana tanah longsor, sebut saja Kalibening, Suroyudan, Garung Lor dan Pulus. Desa-desa tersebut merupakan daerah yang kerap tertimpa bencana tanah longsor. Hal itu disebabkan karena kondisi geografis yang sebagian besar terdiri dari perbukitan.

"Disamping kondisi wilayah yang terdiri dari perbukitan, tanah di daerah tersebut kebanyakan labil sehingga rawan longsor apabila terus menerus diguyur hujan,"imbuh Dudi.

Untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana tanah longsor, Dudi mengaku telah berkoordinasi aktif dengan pihak-pihak terkait. Selain itu pihaknya juga menyiagakan seluruh aparat desa sebagai garda terdepan penanganan bencana di wilayah kecamatan Sukoharjo.

"Kami telah menginstruksikan kepada semua jajaran aparat desa untuk segera melaporkan pada kesempatan pertama apabila di wilayahnya terjadi bencana agar dapat segera tertangani dengan baik."tambah Dudi.

Penanganan bencana memang sangat tergantung dengan kecepatan pelaporannya. Disamping itu koordinasi yang matang juga menjadi kunci sukses penanganan terhadap suatu bencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar